![]() |
Foto: Dampak Banjir di Padangsidimpuan |
KabarMadina.com - Data mengenai dampak banjir bandang di Kota Padangsidimpuan pada 13 Maret 2025 ini yang bersumber dari rilis resmi BPBD Padangsidimpuan dan masih bersifat sementara. Informasi yang disampaikan merupakan hasil pendataan awal yang dilakukan oleh instansi terkait berdasarkan laporan masyarakat di lapangan.
Jumlah korban terdampak serta tingkat kerusakan bangunan dan infrastruktur kemungkinan masih akan bertambah. Beberapa wilayah terdampak mungkin belum sepenuhnya teridentifikasi, sehingga data ini masih dapat mengalami perubahan seiring dengan pembaruan informasi dari pihak berwenang.
Data ini sangat penting dalam proses penanggulangan bencana, terutama untuk memastikan langkah-langkah pertolongan, penyaluran bantuan, serta penghitungan total kerugian yang diperlukan untuk upaya pemulihan.
Data Sementara Kerusakan Akibat Banjir
1. Padangsidimpuan Utara
sebanyak 7 rumah mengalami kerusakan berat, 13 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 2 rumah mengalami kerusakan ringan. Selain itu, sebuah bengkel juga terdampak.
2. Padangsidimpuan Selatan
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan mencatat kerusakan paling parah dengan 10 rumah rusak berat, 83 rumah rusak sedang, dan 1 rumah rusak ringan. Fasilitas umum yang terdampak di antaranya 1 sekolah, 1 tempat ibadah, serta 1 rumah potong ayam.
3. Padangsidimpuan Batunadua
Padangsidimpuan Batunadua, terdapat 1 rumah yang mengalami kerusakan berat,
4. Padangsidimpuan Tenggara
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara melaporkan 50 rumah mengalami kerusakan sedang.
5. Padangsidimpuan Angkola Julu
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu juga terdampak dengan 2 rumah mengalami kerusakan berat.
Secara keseluruhan, banjir bandang ini menyebabkan kerusakan pada 171 bangunan, terdiri dari 20 rumah rusak berat, 146 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak ringan. Selain itu, 2 sekolah, 2 tempat ibadah, serta beberapa bangunan fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan.
Data Sementara, jumlah masih dapat bertambah.
Data Sementara Daerah Terdampak
Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan/desa terdampak banjir bandang di Kota Padangsidimpuan berdasarkan dokumen laporan bencana:
Kecamatan Padangsidimpuan Utara
1. Kelurahan Sadabuan
2. Kelurahan Tobat
3. Kelurahan Wek 1 Kampung Selamat
4. Kelurahan Bonan Dolok
5. Kelurahan Batang Ayumi Jae
6. Kelurahan Tanobato
7. Kelurahan Wek IV
8. Kelurahan Kantin
9. Kelurahan Bincar
10. Kelurahan Wek II (Silayang Layang)
11. Kelurahan Timbangan
12. Kelurahan Kayuombun
Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua
1. Kelurahan Batunadua Jae
2. Kelurahan Batunadua Julu
Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
1. Desa Huta Lombang
2. Desa Huta Padang
3. Kelurahan Sihitang
4. Desa Palopat Pijor Koling
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
1. Kelurahan Wek V
2. Kelurahan Padangmatinggi
3. Kelurahan Silandit
4. Kelurahan Hanopan Sibatu
5. Kelurahan Ujung Padang
6. Kelurahan Sitamiang
7. Kelurahan Aek Tampang
8. Kelurahan Losung
9. Kelurahan Sitamiang Baru
10. Kelurahan Wek VI (Kampung Darek)
11. Kelurahan Sidangkal
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu
1. Desa Simatohir
2. Desa Rimbas
Total terdapat 5 kecamatan dan 31 kelurahan/desa yang terdampak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kota Padangsidimpuan.
Data Sementara Masyarakat Terdampak Banjir
1. Padangsidimpuan Utara
472 Orang
2. Padangsidimpuan Selatan
582 Orang
3. Padangsidimpuan Tenggara
Belum ada data
4. Padangsidimpuan Batunadua
Belum ada data
5. Padangsidimpuan Angkola Julu
Belum ada data
6. Padangsidimpuan Hutaimbaru
Belum ada data
Data Sementara Kerusakan Lintas Sektor
Banjir bandang di Kota Padangsidimpuan pada 13 Maret 2025 menyebabkan kerusakan lintas sektor yang cukup luas. Infrastruktur transportasi terganggu akibat longsor yang menutupi jalan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, serta hanyutnya dua unit sepeda motor di Bonan Dolok dan dua unit mobil di Silandit dan Sadabuan.
Sektor ekonomi juga terdampak, dengan rusaknya satu rumah potong ayam di Silandit dan hilangnya delapan ekor kambing di Ujung Padang. Selain itu, air bersih menjadi masalah utama karena banyak sumur warga tercemar lumpur.
Data Sementara, jumlah masih dapat bertambah. (YN)
0 Comments