![]() |
KabarMadina.com - 14 Juli 2025. Babak pertama Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menyuguhkan dominasi mutlak Chelsea FC atas Paris Saint-Germain (PSG). Namun, sorotan tajam justru beralih ke durasi jeda turun minum yang dinilai melanggar regulasi sepak bola internasional.
Di atas lapangan, The Blues menunjukkan kekuatan mereka. Cole Palmer menjadi bintang dengan mencetak dua gol cepat pada menit ke-22 dan ke-30. Joao Pedro semakin memperlebar jarak menjadi 3-0 jelang turun minum lewat golnya di menit ke-43. Tampil superior, Chelsea mengendalikan jalannya pertandingan dengan nyaman.
Fokus bergeser drastis saat peluit tanda akhir babak pertama berbunyi. Alih-alih jeda 15 menit standar, pemain dan penonton disuguhkan pertunjukan musik spektakuler yang menampilkan Doja Cat, Coldplay, J Balvin, dan Tems. Aksi panggung ini menyebabkan jeda turun minum membengkak menjadi 24 menit dan 6 detik.
Durasi ini secara jelas melanggar Laws of the Game yang ditetapkan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Law 7 secara tegas menyatakan bahwa durasi jeda antara dua babak pertandingan tidak boleh melebihi 15 menit.
Piala Dunia Antarklub 2025 memang menjadi ajang perkenalan beberapa inovasi FIFA, seperti penggunaan kamera wasit (referee cam) dan penyebutan nama pemain satu per satu sebelum kick-off. Namun, penambahan elemen hiburan besar-besaran di jeda pertandingan, khususnya final, menuai kritik karena dianggap mengorbankan aturan utama dan ritme kompetisi.
Piala Dunia Antarklub 2025 edisi perdana dengan format baru 32 tim ini diselenggarakan di Amerika Serikat. Turnamen ini menjadi bagian ambisi besar FIFA untuk memperluas jangkauan dan popularitas kompetisi antarklub di kancah global.
Sementara Chelsea membawa keunggulan telak 3-0 ke babak kedua, kontroversi jeda yang melampaui batas waktu resmi menjadi cerita samping yang menyimpan pertanyaan besar tentang keseimbangan antara hiburan dan kepatuhan terhadap regulasi sepak bola yang berlaku. (rul)
0 Comments