Ketua IYE Madina Soroti Pembagian Bibit Pemkab: "Seremonial Tanpa Solusi Akar Masalah Petani"

Foto: Farhan Donganta (Ketua IYE Madina)

KabarMadina.com - Mandailing Natal . 11 Juli 2025 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) melalui Wakil Bupati baru-baru ini mendistribusikan 23 ton bibit kepada ratusan kelompok tani di Kecamatan Kotanopan. Meski mengapresiasi kehadiran pemerintah dalam kegiatan tersebut, Ketua Indonesia Youth Epicentrum (IYE) Madina, Farhan Donganta, menyoroti esensi kegiatan yang dinilainya masih bersifat seremonial dan belum menyentuh akar persoalan petani.


"Kehadiran pemerintah dalam mendistribusikan bantuan tentu hal yang positif, sebagai bentuk perhatian," ujar Donganta dalam keterangan persnya, Jumat (11/7/2025). "Namun, kami menilai kegiatan seperti pembagian bibit ini seringkali berhenti pada tataran seremonial. Foto-foto bersama tidak serta-merta menyelesaikan masalah mendasar yang dihadapi petani sehari-hari."


Donganta menegaskan bahwa peran inti pemerintah eksekutif seharusnya melampaui sekadar membagi-bagikan. "Pemerintah, dengan otoritas dan anggaran yang berasal dari rakyat, semestinya berfokus pada perumusan kebijakan konkret yang bersifat problem solving. Pembagian bantuan, meski bermanfaat, pada hakikatnya adalah redistribusi uang rakyat itu sendiri. Ini memunculkan paradoks: pemerintah terlihat berbuat baik, padahal yang dibagikan adalah milik rakyat, dan fungsi strategisnya sebagai pengelola kebijakan justru terabaikan," paparnya.


Menurut Ketua IYE Madina tersebut, kegiatan seremonial seperti ini memiliki dampak yang sangat terbatas dalam mengatasi persoalan kronis di sektor pertanian. "Perubahan nyata bagi kehidupan petani hanya akan tercipta melalui regulasi dan kebijakan yang tepat sasaran. Pemerintah memiliki kewenangan penuh untuk menciptakan itu," tegas Donganta.


Ia mendorong Pemkab Madina untuk mengalihkan energi dari kegiatan seremonial menuju perancangan kebijakan yang menyentuh akar masalah. "Daripada fokus pada seremonial yang dampaknya minimal, Pemkab Madina sebaiknya memprioritaskan bagaimana caranya agar petani tidak gagal panen, bagaimana meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan, dan yang paling krusial: bagaimana menjamin pengawalan harga yang tegas dan adil bagi hasil pertanian. Itu langkah strategis yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan membawa perubahan berarti bagi petani Madina," pungkas Farhan Donganta. (yn)

0 Comments