![]() |
Namun, dokumentasi kunjungan yang diunggah Wakil Bupati di akun media sosialnya menuai beragam tanggapan dari warganet Madina. Banyak komentar yang menyoroti kesenjangan antara aksi pencatatan masalah dengan solusi konkret yang dinanti petani.
Komentar-komentar yang membanjiri unggahan Wakil Bupati mencerminkan keresahan dan harapan masyarakat, terutama petani, yang menghadapi masalah irigasi bertahun-tahun. Berikut aspirasi yang terlontar:
1. "Petani tidak butuh hanya dokumentasi saja dengan para pejabat, petani butuh dengan kerja nyata. Jika pejabat benar-benar peduli dengan nasib para petani, petani sangat membutuhkan namanya pupuk, irigasinya harus di perhatikan, bibit unggul yang bagus."
![]() |
2. "Banyak persoalan di desa dari air yang tidak cukup, dan bantuan untuk pertanian yang menerima itu saja orangnya, atas nama kelompok tani lama-lama jadi milik sendiri. Kadang pupuk dan obat hanya tidak diinformasikan oleh ketua tani kepada anggotanya, semua nanti sisanya sama ketua kelompok."
3. "Nampaknya persoalan irigasi air ini sudah bertahun-tahun tidak selesai juga. Semoga tahun ini kami petani bisa panen 3x dalam setahun. Tidak seperti sekarang hanya mengandalkan musim hujan baru menanam padi. Kita tunggu kerja nyata dari pemkab Madina."
![]() |
4. "Di desa bukan cuma air irigasi yang sumbat, besok-besok kalau jalan kami tetap tidak ada perkembangan bisa jadi tenggorokan kami lagi yang kering."
5. "Di desa kami pun sering kekurangan air karena saluran irigasinya rusak, belum ada niat dari pihak desa untuk memperbaiki. Padahal dana desa sudah turun, padahal yang diminta cuma bronjong saja."
![]() |
6. "Sudah gagal panen, datang. Gitu?? Apa sebelumnya pemerintah tidak terprogram kinerjanya??"
7. "Lebih banyak tebar pesona daripada kerja nyata!!" dan "Cuma sebatas konten untuk pencitraan aja.... jangan banyak berharap dari mereka..."
![]() |
8. "Tidak sawah di sekitar sana saja yang kurang irigasinya, daerah lain lebih parah lagi. Terutama di desa kami, sawah itu beralih fungsi menjadi kebun getah karenanya."
9. "Di kecamatan kami sudah hampir 7 tahun irigasinya tidak diperbaiki sampai sekarang sehingga puluhan hektar sawah tidak bisa digarap."
10. "Narasikan dengan video, jangan hanya narasi tulisan saja, untuk lebih mudah dipahami oleh masyarakat netizen. Supaya mereka tidak berburuk sangka."
![]() |
Beragam tanggapan warganet ini, mulai dari kritik pedas, keluhan mendetail, hingga saran konstruktif, harus diakui oleh pemerintah sebagai cerminan aspirasi dan keluhan masyarakat yang nyata. Komentar-komentar tersebut merupakan kritik membangun yang murni lahir dari keresahan rakyat akibat masalah irigasi yang berlarut-larut dan dampaknya yang langsung mengancam ketahanan pangan serta penghidupan.
Tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Madina kini adalah mengubah kunjungan dan dokumentasi tersebut menjadi langkah perbaikan irigasi yang terukur, transparan, dan segera dirasakan oleh petani di seluruh kecamatan yang terdampak. Kepercayaan masyarakat, seperti terlihat dari komentar-komentar tersebut, sangat bergantung pada kerja nyata yang mampu menyelesaikan masalah air untuk sawah mereka. (yn)







0 Comments