90 Pecatur Adu Strategi di Piala SMSI Madina 2025, Meriahkan HUT Ke-80 RI


KabarMadina.com - Mandailing Natal. Suasana Lopo Jambu di Kelurahan Pasar Hilir, Kecamatan Panyabungan, berubah menjadi arena pertarungan pikiran yang intens. Sebanyak 90 pecatur dari berbagai kalangan tengah berjibaku dalam Pertandingan Catur Piala SMSI Madina 2025, sebuah ajang yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Turnamen hasil kerjasama SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kabupaten Mandailing Natal dengan LMP Madina ini menghadirkan atmosfer ketegangan dan konsentrasi tinggi. Para peserta, terbagi dalam Kelompok A dan Kelompok B, duduk berhadap-hadapan di depan papan catur. Raut serius menghiasi wajah mereka, setiap langkah bidak dihitung matang, setiap potensi jebakan dikalkulasi dengan cermat demi meraih kemenangan. Bidak-bidak catur yang digerakkan bagai napas penentu kemenangan, diiringi tatapan fokus yang enggan kehilangan momentum sepersekian detik pun.

Jeffry Barata Lubis, Ketua SMSI Madina, menegaskan bahwa tujuan turnamen ini melampaui sekadar mencari juara. "Pertandingan ini tidak hanya bertujuan mencari juara, tetapi yang terpenting adalah mempererat silaturahmi antar pecatur di Kabupaten Mandailing Natal," ujarnya saat ditemui di lokasi. Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta. "Kami sangat mengapresiasi para pemain yang bertanding. Semoga kegiatan ini semakin memajukan olahraga catur di Madina,".

Sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan strategi para pecatur, panitia menyiapkan sejumlah hadiah menarik. Juara pertama berhak membawa pulang uang tunai sebesar Rp 1,2 juta, disertai trofi dan piagam penghargaan. Juara kedua, ketiga, dan seterusnya juga tidak luput dari hadiah yang disediakan.

Lebih dari sekadar ajang adu kecerdikan di atas papan, turnamen catur ini berlangsung dengan atmosfer persaingan yang hangat namun penuh sportivitas. Ia menjadi bukti nyata bahwa olahraga catur mampu menjadi perekat, menyatukan beragam kalangan masyarakat Madina dalam semangat kebersamaan, mengasah pikiran, sekaligus merayakan makna kemerdekaan di usia ke-80 Republik Indonesia. Geliat strategi di Lopo Jambu hari itu adalah gambaran kecil dari semangat kebangsaan yang terus hidup. (rul)

0 Comments