Banggar DPRD Madina Tinjau Lapangan, Cari Solusi untuk Persoalan Masyarakat


KabarMadina.com - ‎Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Madina melakukan peninjauan lapangan ke beberapa tempat seperti, di beberapa SPBU, Rumah Sakit Umum, Indomaret, Jembatan Naga Juang, yang di lanjutkan ke Stadion, Rabu (24/09/25).
‎Tinjau Lapangan ini dipimpin langsung oleh Pimpinan Rapat Badan Anggaran H. Zainuddin Nasution yang didampingi oleh seluruh anggota Banggar.
‎Di lokasi tim Banggar DPRD Madina menemukan beberapa hal seperti di Rumah Sakit Umum di temukan dengan adanya clain dari pihak lain atas kepemilikan sertifikat tanah atas lahan Rumah Sakit Umum Daerah, serta alat CT Scan yang sudah rusak, fasilitas air bersih yang tidak memadai.
‎Di beberapa SPBU di seputaran Panyabungan tim Banggar menindaklanjuti langkanya BBM bersubsidi dan non subsidi. Di lokasi tim Banggar mendapati bahwa pasokan BBM yang dipesan oleh pihak SPBU tidak pernah sesuai dengan pesanan, pihak distributor mengurangi pesanan BBM mereka, bahkan BBM non subsidi seperti Pertamax yang sudah tiga hari di pesan dan di bayar bahkan belum sampai hingga saat ini.
‎Sedangkan terkait mulai maraknya swalayan seperti Indomaret, tim Banggar mendapati adanya pekerja yang berasal dari luar daerah dan tidak adanya produk UMKM lokal yang dijual di toko tersebut. Terkait jembatan di Naga Juang, tim Banggar menemukan bahwa aliran sungai sudah mulai mengerus atbutment dari jembatan tersebut yang dikhawatirkan apabila dibiarkan akan terjadi kerusakan.

‎Setelah melakukan tinjauan lapangan, tim Banggar pun langsung menyampaikan temuan mereka pada rapat Banggar yang dilaksanakan di gedung Dewan pada hari Rabu (24/09/25).
‎Menanggapi temuan ini, Ketua tim TPAD Pemkab Madina Sahnan Pasaribu menjelaskan terkait permasalahan sertifikat tanah kepemilikan lahan Rumah Sakit Umum Daerah, pihak Pemerintah memastikan bahwa lahan tersebut milik mereka.
‎"Kami (pihak Pemerintah) kemarin telah menyurati BPN terkait sertifikat yang kita miliki, tetapi hingga saat ini pihak BPN belum membalas surat kita tersebut. Nanti kita juga akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada pihak lain atas kepemilikan sertifikat lahan RSUD ini."
‎"Sedangkan terkait air di RSUD, awalnya kita bersama PDAM airnya cukupnya bagus, tetapi memang belakangan ini kondisi air sungai Batang Gadis yang dari hulu memang pencemarannya sungguh luar biasa, yang di hulu tidak bisa kita pungkiri banyaknya aktivitas pertambangan liat yang mengakibatkan sungai Batang Gadis itu keruh sepanjang hari. Untuk mengantisipasi hal ini, kami Pemerintah akan kembali melakukan kajian dengan PDAM dalam rangka untuk menghasilkan kualitas air yang lebih baik untuk RSUD, dan alat CT Scan Pemerintah akan segera memperbaikinya sembari menunggu pengadaan CT Scan yang baru datang dari Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
‎Untuk kelangkaan dan jatah BBM bersubsidi Sahnan Pasaribu mengatakan bahwa Pemerintah Daerah sudah menyurati Pertamina.
‎"Kita Pemerintah Daerah sudah menyurati Pertamina terkait penambahan jatah BBM bersubsidi maupun BBM non subsidi di SPBU Panyabungan. Selain itu kita juga akan terus berupaya dengan berkoordinasi dengan Pertamina Sibolga."
‎"Persoalan mulai maraknya Indomaret di Panyabungan, dan temuan tim Banggar sudah menemukan tulisan Indomaret di dalam struknya, artinya ini sudah terang-terangan. Kita ingat di masa Pak Dahlan, Indomaret yang ada di depan Bank BNI berdiri itu masih tidak tidak terang-terangan. Karena Perijinannya tidak berada di Daerah, dan ini memang situasi yang sulit untuk kita hindari. Untuk pekerja lokal agar diberdayakan akan kita sampaikan kepada pengusaha Indomaret," tuturnya.
‎Sementara persoalan jembatan Abdul Hakim Ritonga di Naga Juang tentunya akan ada persetujuan bersama antara Pemerintah Daerah dan Legislatif untuk mengalokasikan anggaran untuk penanganan atau normalisasi sungai dibawah jembatan tersebut. (rul)

0 Comments