Ketua PDI Perjuangan Madina : Tren Riksus Dalam 186 Hari Kerja, Jadi Momok Menakutkan Bagi ASN

Foto: Teguh W Hasahatan (Ketua DPC PDI Perjuangan)
KabarMadina.com - Mandailing Natal. Ketua DPC PDI Perjuangan Teguh Wahyudi Hasahatan Nasution menyoroti "Trend" Riksus dalam Sidang Paripurna Persetujuan Bersama Terhadap Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2025 di ruang rapat paripurna Komplek Perkantoran Payaloting Kecamatan Panyabungan, Jum’at (26/09/2025) 

Teguh menyebut dalam 186 hari kerja Pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal tren dengan sebutan “Riksus”.

“Kalau saya melihat dari pemberitaan di media, setidaknya sudah lebih dari 15 kasus yang dilaksanakan riksus. Jadi kami sampaikan kepada Bapak Bupati Mandailing Natal, tidak semua  pengaduan itu real. Kadang ada muatan politik di belakangnya. Dan tidak semua pengaduan yang datang ke meja Bapak langsung disposisi ke Inspektorat. Karena banyak persoalan-persoalan yang tidak ada kaitan dengan pengawasan Inspektorat." Ungkapnya

Teguh menyebutkan salah satu contoh, Kepala Desa Singkuang I, yang dipanggil pada tanggal 17 September tahun 2025 ke Inspektorat. Dengan aduan “penggelapan dana aksi”. 

“Disini perlu saya sampaikan Pak Bupati dimana kala itu masyarakat Singkuang I berjuang berbulan-bulan menuntut haknya di PT. Rendi Permata Raya sehingga timbul simpati banyak orang, anggota DPRD hampir 100% menyumbang baik sembako maupun dana meskipun mereka tidak pernah membuka rekening donasi" Pungkasnya

Teguh yang saat itu berapi-api juga menyampaikan semestinya bukan seperti itu perlakuan terhadap Sapihuddin yang mana saat itu Sapihuddin alias Buyung Umak belum menjabat sebagai Kepala Desa.

"Yang kami sesalkan kenapa dia harus dipanggil, sementara sumbangan itu bukan uang negara dan saat itu dia bukan penyelenggara negara. Jadi,bukan begitu cara kerjanya Pak Bupati." Tegas Lulusan Pascasarjana UMA ini.

Selanjutnya Teguh mengungkapkan riksus-riksus ini sudah menjadi momok menakutkan bagi ASN. Menurutnya Bupati sebagai pemimpin harus membangun optimisme.

"Riksus-Riksus ini sudah menjadi momok menakutkan bagi ASN. Harusnya kita membangun optimisme, nanti salah sedikit riksus,salah sedikit riksus. " Tegasnya

"Yakinlah Pak Bupati, Setiap ASN di Mandailing Natal ini memegang prinsip Abdi Praja Dharma Satya Nagara Bhakti. Mereka akan loyal kepada siapapun pemimpinnya, mereka akan loyal pada Nusa dan Bangsa." Ucap Ketua PDIP Madina ini. (yn)

0 Comments