Petani Plasma di Mandailing Natal Serukan Percepatan Realisasi Penambahan Kebun Plasma Melalui Surat Resmi ke Bupati

Foto: Ilu Prima Sagara (Eks Aktivis Proklamator Universitas Bung Hatta)

KabarMadina.com - Mandailing Natal. Perwakilan peserta petani plasma KUD. Pelita Andesma di Kabupaten Mandailing Natal, telah mengajukan surat permohonan resmi kepada Bupati Mandailing Natal. Mereka meminta intervensi dan instruksi swsuai amanat konstitusi kepada pihak perusahaan KP.USU selaku bapak angkat untuk mempercepat realisasi penambahan atas kekurangan lahan kebun plasma yang menjadi hak masyarakat.


Tuntutan ini menyasar realisasi penambahan lahan kebun plasma di empat desa, yakni Desa Singkuang 2, Suka Makmur, Manuncang, dan Desa Tabuyung, yang hingga saat ini belum juga terpenuhi secara utuh. Menurut data yang dihimpun oleh para petani, realisasi lahan plasma yang telah diserahkan baru mencapai sekitar 504 hektare (Ha) dari total areal yang diusahakan perusahaan sekitar lebih kurang 5.550 Ha.


"Dari hitungan tersebut, berarti masih ada kekurangan hampir mencapai 400 Ha hak masyarakat yang belum direalisasi. Padahal, lahan yang dimaksud secara faktual di lapangan telah 100% ditanami oleh pihak perusahaan," ungkap Ilu Prima Sagara, Eks Aktivis Proklamator Universitas Bung Hatta yang juga peserta petani plasma 

Sebagai dasar tuntutan, para petani merujuk pada Surat Pernyataan Nomor: 25/KP-USU/X/2912 yang ditetapkan di Medan pada 15 Oktober 2012. Dalam surat itu, KP.USU menyatakan kesiapan penuh untuk memberikan dan merealisasikan kebun plasma masyarakat minimal 20% dari luas areal yang diusahakan.


"Komitmen tertulis tahun 2012 itu harus ditindaklanjuti. Masyarakat telah menunggu terlalu lama dan hak mereka harus dipenuhi. Kami mendesak Bapak Bupati Mandailing Natal untuk dapat menginstruksikan perusahaan agar segera memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian," tegas Ilu Prima Sagara.


Peserta Petani Plasma menunggu respons dan langkah konkret dan taktis dari pemangku kepentingan untuk menyelesaikan persoalan yang telah berlarut-larut ini. (rul)

0 Comments